Wali Kota Sukabumi dan Rachmat Gobel Bahas Kemandirian Fiskal dalam Morning Tea and Sharing Session

Wali Kota Sukabumi dan Rachmat Gobel Bahas Kemandirian Fiskal dalam Morning Tea and Sharing Session

Morning Tea and Sharing Session Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana bersama Anggota DPR RI Komisi VI, Rachmat Gobel, Sekda Kota Sukabumi H Andang Tjahjandi, serta rombongan dari Gorontalo digelar di Ruang Utama Balai Kota Sukabumi, Senin (15/9/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk bertukar pengalaman, membahas kemandirian fiskal, serta mempererat kerja sama antara pemerintah daerah dan pusat.

Dalam sambutannya, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menegaskan komitmennya membangun Sukabumi dan Indonesia sejak 2005.

“Saya berkomitmen ingin membangun Sukabumi dan Indonesia sejak 2005. Saya membuat pabrik manufaktur terbesar di Kota Sukabumi. Ini adalah DNA saya untuk membangun negeri ini. Dan saya mendirikan yayasan sosial. Begitu saya masuk partai saya diuji tidak jadi-jadi. Dan saya pikir, saya sangat cocok dengan Bapak Rachmat Gobel ini setelah semalam berbincang-bincang,” ujarnya.

H. Ayep Zaki menambahkan bahwa membangun kota dan negeri tidak mungkin dilakukan seorang diri. “Namun untuk membangun Kota Sukabumi untuk Indonesia tidak mungkin dilakukan oleh diri sendiri tanpa kehadiran orang lain. Kita juga membutuhkan kompetensi dan integritas. Saya juga optimis dalam meningkatkan PAD,” tuturnya.

Ia menyoroti kondisi fiskal Kota Sukabumi yang masih tergolong lemah. “Sampai tahun 2024 fiskal kita lemah 35% terhadap APBD. Dan kita targetkan fiskal kita ingin naik 63%. Karena dengan fiskal kuat kita akan mudah menggunakan anggaran untuk mendukung setiap program,” tegasnya.

Pemerintah Kota Sukabumi memaparkan strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang difokuskan pada optimalisasi dan normalisasi empat komponen utama, pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.

Strategi tersebut mencakup:

1.   Digitalisasi. Mengimplementasikan sistem digital seperti Pantas, E-BPHTB, dan Spada Santun.

2.   Integrasi Sistem. Mengintegrasikan sistem pajak daerah dengan Sistem Keuangan Daerah (SIPKD) dan Sistem Informasi Geoinfo Spasial.

3.   Kerja Sama. Menjalin perjanjian kerja sama dengan Bank BJB, Kanwil DJP Jawa Barat I, Kejaksaan Negeri, PLN, dan BPN Kota Sukabumi untuk meningkatkan kepatuhan dan penagihan pajak.

4.   Relaksasi dan Edukasi. Melakukan relaksasi pajak daerah serta meningkatkan sosialisasi dan edukasi transaksi digital kepada masyarakat.

Selain itu, peningkatan hasil pengelolaan kekayaan daerah dan sumber pendapatan lain dilakukan melalui optimalisasi aset daerah, peningkatan layanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) termasuk mengubah status UPTD Puskesmas menjadi BLUD, serta melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) dalam penagihan denda pajak dan retribusi.

Langkah-langkah ini diambil untuk memperkuat kemandirian fiskal Kota Sukabumi agar tidak bergantung sepenuhnya pada dana transfer dari pemerintah pusat.

Dalam tanggapannya, Rachmat Gobel menyampaikan apresiasi dan ketertarikannya untuk mempelajari strategi Kota Sukabumi.

“Kami ingin melihat dan mendengar apa kiat-kiat Pak Wali untuk bisa membangun Kota Sukabumi dan kami ingin belajar. Karena di rombongan ini ada mantan wali kota, mantan wakil wali kota, ada juga mantan bupati dan ketua DPRD Gorontalo kita, ada wakil ketua DPRD provinsi. Kami ingin tahu, terobosan apa yang dilakukan,” katanya.

Rachmat Gobel menyinggung tantangan yang dihadapi oleh daerahnya. “Pekerjaan rumah kita di Gorontalo ada harapan agar kita dapat membuat perubahan dan membawa masyarakat kepada hal yang lebih baik," ujarnya.

Lebih lanjut, Rachmat mengatakan akan terus banyak belajar. "Calon pemimpin daerah harus memiliki jiwa kewirausahaan, harus disinergikan antara birokrasi dan jiwa entrepreneur. Ini diawali oleh jiwa entrepreneur, dari tidak bisa menjadi bisa. Jika ini disatupadukan akan menghasilkan hal yang baru,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya efisiensi anggaran. “Slogan kemerdekaan ke-80 ini adalah membangun kemandirian. Ini sinyal kita harus benar-benar mandiri. Efisiensi ini adalah cara kita berinisiatif, dengan anggaran yang kecil namun besar kinerjanya. Jangan sampai ada pikiran seolah berapa persen besar penyerapannya. Mudah-mudahan dengan efisiensi ini anggaran harus tepat digunakan,” tambahnya.

Sebelum kegiatan sharing session, kunjungan Rachmat Gobel ke Kota Sukabumi diawali dengan olahraga bersama di Lapang Merdeka.

Wali Kota Sukabumi, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, serta para kepala SKPD turut ambil bagian. Kegiatan ini memperlihatkan semangat kebersamaan dan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat untuk mendukung citra positif Kota Sukabumi.

Melalui olahraga tersebut, Pemkot Sukabumi menegaskan fokusnya mempromosikan potensi kota kepada pihak luar.

Olahraga di Lapang Merdeka menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan popularitas Kota Sukabumi, membuka peluang investasi, dan mendorong peningkatan PAD melalui citra kota yang ramah serta terbuka terhadap kerja sama.

Dengan diskusi dan kegiatan ini, Pemkot Sukabumi dan rombongan DPR RI Komisi VI menunjukkan tekad bersama untuk memperkuat kemandirian fiskal, membuka ruang kolaborasi lebih luas, dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat Sukabumi dan Gorontalo.

Sumber: Kdp.sukabumikota.go.id

Read more

Ayeuna Waktuna Berbagi Berkah, Pemkot Sukabumi Hadirkan Kepedulian Bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Ayeuna Waktuna Berbagi Berkah, Pemkot Sukabumi Hadirkan Kepedulian Bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menegaskan bahwa Program Ayeuna Waktuna Berbagi Berkah merupakan bentuk nyata kehadiran dan kepedulian Pemerintah Kota Sukabumi terhadap rumah tangga rentan. Program berbagi berkah ini dilaksanakan mingguan dengan menyusuri gang-gang di setiap kelurahan, guna memberikan santunan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Pelaksanaan perdana digelar

By Ayep Zaki